Sondir adalah alat yang merupakan representase dari pondasi tiang dalam skala kecil yang berbentuk silinders dengan ujungnya berupa bikonus. Bikonus ditekan kedalam tanah dengan menggunakan seperangkat alat penekan manual atau hidrolis dengan perantara stang pipa sondir lengkap dengan batang dalam sebagai penghubung bikonus dengan manometer pembaca perlawanan dan hambatan lekat tanah (umumnya panjang masing-masing = 1 m’).
Dalam bidang teknik sipil, istilah tersebut tidak lah asing lagi, apalagi dalam perencanaan bangunan berbobot berat, test sondir wajib dilakukan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan dan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras (Estimate Hard Soil). Hal tersebut bertujuan untuk mendesain type pondasi yang tepat/cocok serta ekonomis dan Pondasi yang akan digunakan mampu untuk menahan beban bangunan yang diatasnya, sehingga bangunan tersebut tetap kokoh dan tidak mengalami penurunan (Settlement) yang bisa saja membahayakan dari sisi keselamatan akan bangunan dan penghuni didalamnya.
Saat ini ada beberapa daerah menerapkan Perda (Peraturan Daerah) dalam pengajuan permohonan IMB pada bangunan tinggi (3 lantai keatas) harus melampirkan data uji sondir dalam pemenuhan syarat teknis. Salah satu nya adalah : https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/363/uji-sondir-soil-test-sebagai-syarat-mutlak-dalam-perijinan-bangunan-tinggi, https://riaupos.jawapos.com/pekanbaru/03/03/2020/225833/sondir-dan-pengurusan-imb.html, dan beberapa daerah lainnya.
Test Sondir dilakukan adalah untuk mendapatkan data teknis tanah yang digunakan dalam perencanaan pondasi secara keseluruhan pada bangunan tersebut. Data tanah yang akan diperoleh dalam pengujian sondir adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan Sondir dilakukan sesuai dengan Standard ASTM D 3411 T 75, dengan memakai alat sondir ringan kapasitas 2,5 ton. Pekerjaan sondir dilakukan untuk mengetahui perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya geser persatuan luas. Sedangkan gaya lekat adalah gaya geser selubung bikonik yang berlaku per satuan panjang. Alat yang digunakan untuk mengukur daya dukung tanah melalui sondir ini adalah penetrometer (Dutch Cone Penetration Test). Penyondiran ini dilakukan sampai mencapai kekuatan tanah keras dengan bacaan nilai konus CR ³ 200 kg/cm² atau mencapai kedalaman max. 25 meter, maka pekerjaan sudah dapat dihentikan. Dalam pekerjaan ini tidak dapat diperoleh keterangan tentang jenis tanah, maka untuk mengetahui jenis lapisan tanah, dapat dilakukan Penafsiran baik jenis lapisan (Roberston dan Campanela 1983, Ir. Sunggono kh 1995 , Buku Teknik Sipil, Penerbit NOVA, Bandung) dan konsitensi nya (Terzaghi dan Peck 1948), .
Dari penyondiran dengan memasukkan bikon ke dalam tanah akan diperoleh Cone Resistance (CR) dan Total Resistance (TR) dalam satuan kg/cm² dari pembacaan manometer untuk setiap interval 20 cm.
Dengan didapatkannya CR dan TR, maka selanjutnya dari analisa akan didapatkan :
FR = Friction Resistance …………………….. kg/cm²
TR = Total Resistance ……………………….. kg/cm²
CR = Cone Resistance ……………………….. kg/cm²
SF = Skin Friction ……………………………. kg/cm
20 = interval pembacaan ……………………. (cm)
10 = Faktor alat (Reduction Factor)
Peralatan yang dipergunakan adalah :
Dengan penjelasan singkat diatas terkait dengan apa itu sondir, manfaat dan keuntungan nya, kami berharap anda sudah paham langkah awal yang harus dilakukan bila anda akan merencanakan pondasi sebuah bangunan. Baik itu bangunan bertingkat (Mall, hotel, rumah pribadi lebih dari 3 lantai), jembatan dan pabrik.
Dengan adanya data sondir, tidak ada keraguan lagi terhadap rancangan pondasi yang anda rencanakan.
Sekarang apabila anda membutuhkan jasa sondir, perusahaan kami hadir siap kapan saja untuk membantu. Jangan ragu untuk menghubungi kami. Dengan menggunakan jasa kami, semua masalah terkait soil investigation pada proyek anda akan tuntas dan cepat terselesaikan.